Supriyadi menenggak lapen bersama empat rekannya, Yuzwan, Agung, Penceng dan Akirman di Jembatan Jambu, Jalan Mas Suharto, Danurejan, Yogyaklarta pada Sabtu (3/4) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Awalnya, mereka hendak bermain bulutangkis, namun karena ban bocor, muncullah niat untuk pesta lapen.
"Lapen mereka beli di wilayah Gambiran Umbulharjo sebanyak 2 liter tanpa ada campuran. Satu liternya seharga Rp 25 ribu dengan rasa teh. Saat ini kami tengah memburu penjual lapen guna penyidikan," ujar Kapolsek Danurejan, AKP Akbar Thamrin melalui Kanit Reskrim Polsek Danurejan, Ipda Faisal P Manalu di ruang kerjanya, Selasa (6/4).
Faisal menambahkan, selang beberapa jam setelah setelah minum lapen, korban Supriyadi mengaku sakit di bagian perut, kemudian dikeroki oleh istrinya. Minggu (4/4) pagi, pun Supriyadi beraktifitas seperti biasa, baru pada sore harinya korban merasa lemas dan sakit di bagian ulu hati.
"Oleh istrinya, Supriyadi dibawa ke Puskesmas pada hari Senin (5/4) pagi. Setelah mendapat pengobatan, kondisinya sudah membaik dan dibawa pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, justru perut semakin sakit dan mata menjadi kabur. Kemudian jam 11.00 WIB dibawa ke RS Bethesda, selang satu jam kemudian jiwanya sudah tidak tertolong lagi. Korban juga sudah disemayamkan tadi siang," ujar Faisal.
http://www.krjogja.com/news/detail/27373/Lapen.Kembali.Minta..Tumbal...Warga.Danurejan.Tewas..h
Tidak ada komentar:
Posting Komentar