Selasa, 05 Oktober 2010

Keong Racun: Menikmati "Indah"nya Semarang

Di pagi yang masih berkabut kupacu mobilku menuju kota Semarang. Meskipun mata masih pengen ngajak tidur, tapi kupaksakan juga berangkat pagi-pagi, dengan harapan segala urusan bisa aku selesaikan hari itu juga dan bisa kembali ke jogja sore harinya.
Jam 7 pagi aku sudah memasuki kota semarang. seharian ngalor ngidul, akhirnya sore itu sampai pada satu kesimpulan, target tak bisa terselesaikan hari ini. daripada bolak-balik jogja semarang PP kuputuskan menghabiskan malam di kota ini saja.
Jam di hp-ku menunjukkan sudah jam 8 malam, rasanya sudah saatnya tuk mencari tempat buat merebahkan badan. sebenarnya di kota ini banyak hotel ataupun losmen dengan tarif murah meriah. Namun kuputuskan untuk menginap di kost salah satu teman yang kebetulan dinas di kota tepi pantai ini. Sebut saja namanya Budi Baik. Lelaki ini bekerja sebagai Marketing Manager dari perusahaan mutinasional.
Sesampai di kost budi, mobil segera kuparkir di garasi, dan dihapanku terhampar deretan pintu kamar entah belasan atau mungkin puluhan jumlahnya. tiap kamar memiliki teras dan kamar mandi dalam, serta dilengkapi AC. wajar saja kost ini memang bukan buat mahasiswa atau yang sejenisnya. yang tinggal disini umumnya para pekerja kantoran kelas menengah ke atas.
setelah ngobrol sebentar akupun segera terlelap, membiarkan budi yang masih sibuk dengan laptopnya.
pagi harinya aku bangun agak kesiangan. di meja teras kamar Budi dua cangkir kopi telah tersaji. para penghuni kost yang lain terlihat mulai sibuk dengan dunia masing-masing. namun dari semua itu ada satu pemandangan yang sangat spesial buatku. di depan salah satu kamar, terlihat seorang gadis yang tengah menjemur pakaian. Dengan ember di tangan dan handuk yang melilit tubuhnya. satu persatu isi ember berpindah ke jemuran, hingga akhirnya sang handukpun terlepas dari tubuhnya dan ikut nangkring di jemuran. terus terang seumur hidup baru kali ini aku mendapat anugrah seperti ini.
Budi yang duduk di sebelahku ternyata melihat wajah tololku, ia segera memanggil sang gadis. "mbak kenalin temanku nih, teman di jogja" ujar budi. gadis itupun segera membalik tubuhnya dan berjalan menghampiri kami. Seorang gadis berkulit putih berjalan hanya mengenakan CD dan BH, sebuah pemandangan yang sempurna.
"kenalin mas, nama saya Indah" ucapnya manja. tak lama kamipun larut dengan obrolan yang terasa akrab. sayang keindahan itu harus berakhir ketika dia harus berpamitan tuk berangkat kerja.
Mataku terus menatap tubuh indahnya hingga lenyap ditelan pintu kamar. dalam hati aku berfikir "PANTESAN SI BUDI LEBIH SUKA NGENDON DI KOST, JARANG PULANG KE JOGJA. LHA WONG DISINI TIAP HARI BISA MENIKMATI "INDAH"NYA SEMARANG SEDANGKAN KALO PULANG JOGJA YANG DITEMUI CUMA PEREMPUAN GENDUT, DENGAN DASTER NGLOMPROT PLUS MUKA SELALU DITEKUK KAYAK UNTA"


cerita ini fiktif belaka,
kesamaan nama, tempat dan peristiwa hanya suatu kebetulan semata.

Jangan dipikir serius, apalagi bikin nggak bisa tidur... Rugi !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar